Carlos Slim Helu membantah anggapan bahwa Amerika Latin miskin dan terbelakang. Pria ini berhasil mengalahkan Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia. Dalam situs forbes tercatat kekayaan US$ 69 miliar dimilikinya melalui tiga perusahaan besar, yakni Telefonos de Mexico (Telmex), Telcel, dan Amrica M¢vil. Ia berhasil memecahkan rekor sebagai orang terkaya di dunia tiga kali berturut-turut sejak 2010.
Carlos pertama kali muncul di daftar orang terkaya Forbes pada 1991. Saat ditanya bagaimana rasanya jadi miliarder, dia dengan rendah hati menjawab, "Ini bukan uangku. Ini hanya titipan Tuhan".
Ternyata kunci utama yang membuat ia makmur adalah banyak relasi dan keberanian. Pria kelahiran Mexico City, 28 Januari 1940 ini pandai bergaul dan senang berbicara akrab dengan para teman-temannya. Sehingga dengan perangainya itu, bisnis dan perusahaannya terus menanjak.
Ketangguhan Carlos dalam berbisnis banyak dipengaruhi sang ayah, Yusef Salim Haddad. Ayahnya adalah orang asli Lebanon, Timur Tengah, yang melarikan diri ke Meksiko pada tahun 1902.
Di Meksiko, si ayah pesohor ini membangun toko barang kebutuhan kelontong bernama La Estrella del Oriente (Bintang Timur). Suatu hari, ia bermimpi untuk membeli beberapa perumahan mewah di pusat kota. Dan, inilah yang menjadi motivasi besarnya untuk sukses dan mengubah kehidupan ekonomi keluarganya.
Sejak kecil, Carlos sudah diajarkan ayahnya berbisnis. Ia memulai karier bisnisnya pada usia 10 tahun dengan menjual permen dan minuman kepada keluarganya. Pada usia 12 tahun, ia sudah mempunyai saham di sebuah bank Meksiko. Kemudian, di usia 17 tahun, ia bekerja di perusahaan ayahnya dan digaji 200 peso per bulan, sebanding dengan Rp 142 ribu. Pada tahun 1952, Yusef meninggal.
Dengan menyandang gelar insinyur teknik sipil dari National Autonomous University of Mexico pada 1961, Carlos pernah mengajar Aljabar dan Linear Programming. Ia juga sempat mengajar di lembaga internasional, Economic Commission for Latin America and the Caribbean (ECLAC).
"Ia mengajarkanku keberanian dan memotivasiku untuk tetap maju meski Meksiko dilanda krisis," kata Carlos, memuji sang ayah.
Menginjak usia 30, Carlos memulai bisnis besarnya di bidang konstruksi, real estate, dan pertambangan. Dan di kemudian hari, Pada tahun 1990, dengan menggandeng Southwestern Bell Corp dan France Telecom, ia membeli Telmex dari pemerintah. Padahal, saat itu kondisi Telmex sangat morat-marit. Tanpa gentar, Carlos mengubah perusahaan yang merugi itu menjadi pencetak uang. Ia melesat jauh dengan investasinya yang agresif selama krisis.
Meski sempat dikritik karena telah menaikkan tarif telepon di negaranya, Carlos tetap bertekad untuk memperbaiki pelayanan telepon di Meksiko, berupa tawaran sambungan lokal, interlokal, selular, internet dan direktori telepon, akhirnya kerja kerasnya berbuah manis.
Perusahaan telekomunikasinya itu mampu meraih penjualan tahunan hingga US$ 16 miliar. Kini Telmex menjelma perusahaan telekomunikasi terbesar di Meksiko. Tak hanya itu, baru-baru ini Telmex American tercatat sebagai salah satu perusahaan yang disegani di New York Stock Exchange.
Kerajaan bisnis Carlos pun terus berkembang. Ia kemudian mengembangkan perusahaan jasa internet - Prodigy Inc. Hingga akhirnya, Prodigy sukses menjadi perusahaan jasa internet terbesar ketiga di Amerika Serikat. Selain itu, Carlos juga mencoba membangun perusahaan keuangan Grupo Financiero Inbursa, dan industri retail, Grupo Carso. Lagi lagi, perusahaan yang ia kendalikan itu sukses makmur di permukaan.
Tidak puas sampai di situ, di AS pada Februari 2006, Carlos melirik perusahaan CompUSA. Lewat perusahaannya, Grupo Sanborns, Carlos menawar CompUSA US$ 800 juta. Ia juga tercatat sebagai anggota komisaris Philip Morris dan SBC. Jabatan Presiden New York Stock Exchange juga pernah diembannya. Pria 72 tahun ini juga memiliki saham di Saks department store dan the New York Times Co. Fantastis !!!
Sederet penghargaan mancanegara pun pernah diraih Carlos. Selain Merit Medal of Honor dari Kadin Meksiko, ia juga sempat dianugerahi Golden Plate Award oleh American Academy of Achievement, serta Leopold II Commander Medal dari Pemerintah Belgia.
Kini berkat kesuksesannya, citra negara Meksiko yang merupakan salah satu negara miskin di Amerika Selatan menjadi terpandang. Carlos berhasil mengangkat derajat negaranya melalui keberanian dan usaha kerasnya.(Liputan6.com/foxnews/wikipedia/ULF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar